Desember 11, 2012

Taubatan Nasuha

  Para alim-ulama berkata:
"Mengerjakan taubat itu hukumnya wajib dari segala macam dosa. Jikalau
kemaksiatan itu terjadi antara seseorang hamba dan antara Allah Ta'ala saja, yakni tidak ada
hubungannya dengan hak seseorang manusia yang lain, maka untuk bertaubat itu harus
menetapi tiga macam syarat, yaitu: Pertama hendaklah menghentikan sama sekali-seketika
itu juga -dari kemaksiatan yang dilakukan, kedua ialah supaya merasa menyesal kerana telah
melakukan kemaksiatan tadi dan ketiga supaya berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya. Jikalau salah satu dari tiga syarat tersebut di atas itu ada yang ketinggalan maka tidak sahlah taubatnya.

Apabila kemaksiatan itu ada hubungannya dengan sesama manusia, maka syaratsyaratnya
itu ada empat macam, yaitu tiga syarat yang tersebut di atas dan keempatnya ialah
supaya melepas-kan tanggungan itu dari hak kawannya. Maka jikalau tanggungan itu
berupa harta atau yang semisal dengan itu, maka wajiblah mengembalikannya kepada yang
berhak tadi, jikalau berupa dakwaan zina atau yang semisal dengan itu, maka hendaklah
mencabut dakwaan tadi dari orang yang didakwakan atau meminta saja pengampunan
daripada kawannya dan jikalau merupakan pengumpatan, maka hendaklah meminta
penghalalan yakni pemaafan dari umpatannya itu kepada orang yang diumpat olehnya.
Seseorang itu wajiblah bertaubat dari segala macam dosa, tetapi jikalau seseorang itu
bertaubat dari sebagian dosanya, maka taubatnya itupun sah dari dosa yang dimaksudkan
itu, demikian pendapat para alim-ulama yang termasuk golongan ahlulhaq, namun saja
dosa-dosa yang lain-lainnya masih tetap ada dan tertinggal - yakni belum lagi ditaubati.

Sudah jelaslah dalil-dalil yang tercantum dalam Kitabullah, Sunnah Rasulullah s.a.w.
serta ijma' seluruh ummat perihal wajibnya mengerjakan taubat itu.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mu'min, supaya engkau
semua memperoleh kebahagiaan." (an-Nur: 31)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Mohon ampunlah kepada Tuhanmu semua dan bertaubatlah kepadaNya." (Hud: 3)
Dan lagi firmanNya:
"Hai sekalian orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang nashuha -
yakni yang sebenar-benarnya." (at-Tahrim: 8)
Keterangan:
Taubat nashuha itu wajib dilakukan dengan memenuhi tiga macam syarat
sebagaimana di bawah ini, yaitu:
(a) Semua hal-hal yang mengakibatkan diterapi siksa, kerana berupa perbuatan
yang dosa jika dikerjakan, wajib ditinggalkan secara sekaligus dan tidak diulangi lagi.
(b) Bertekad bulat dan teguh untuk memurnikan serta membersihkan diri sendiri
dari semua perkara dosa tadi tanpa bimbang dan ragu-ragu.
(c) Segala perbuatannya jangan dicampuri apa-apa yang mungkin dapat
mengotori atau sebab-sebab yang menjurus ke arah dapat merusakkan taubatnya itu.

Desember 10, 2012

Kerupuk Uyel

Bahan Kerupuk Uyel :
  • tepung tapioka 1 kg
  • tepung terigu 100 gram
  • air 250 ml
  • garam 40 gram
  • bawang putih 20 gram
  • gula pasir 20 gram
  • penyedap rasa secukupnya
  • minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Kerupuk Uyel :
  1. Tumbuk dan goreng bawang putih. Dinginkan dan campur dengan garam, gula pasir dan penyedap rasa.
  2. Tambahkan tepung tapioka dan terigu. Tuang air sambil diuleni hingga kalis. Tambah pewarna jika suka.
  3. Cetak berbentuk bulat keriting (uyel-uyel) dengan cetakan berlubang kecil-kecil.
  4. Kukus hingga matang, kurang lebih 15-25 menit.
  5. Jemur hingga kering di bawah panas matahari.
  6. Panaskan minyak, goreng hingga matang.
  7. Angkat, tiriskan dan sajikan.
Sumber; www.inforesep.com