Maret 31, 2009

Stoke

Memahami Stroke
Apakah stroke itu?
Stroke, kadang-kadang disebut "serangan otak", terjadi sewaktu aliran darah ke daerah di otak terputus. Sel-sel otak, yang kekurangan oksigen serta glukosa dan yang perlu hidup, menjadi mati. Jika tidak diketahui secara dini, maka dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen.
Bagaimana terjadinya stroke?
Terdapat dua tipe stroke.
Stroke iskemik sama seperti serangan jantung, kecuali ini terjadi di dalam pembuluh darah otak. Gumpalan darah dapat terbentuk di pembuluh darah otak, dalam pembuluh darah yang menuju ke otak atau bahkan pembuluh darah di mana saja di tubuh yang lalu berjalan ke otak. Gumpalan-gumpalan darah ini menyumbat aliran darah ke sel otak. Stroke iskemik juga dapat terjadi apabila terlalu banyak plak (endapan lemak dan kolesterol) menyumbat pembuluh darah otak. Sekitar 80% dari semua stroke merupakan stroke jenis ini.
Stroke hemoragik terjadi sewaktu pembuluh darah di otak pecah atau retak. Akibatnya adalah darah menyusup ke dalam jaringan otak, yang menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Penyebab paling umum stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi dan aneurysm otak. Aneurysm adalah kelemahan atau ketipisan pada dinding pembuluh darah.
Apakah tanda-tanda stroke?
Gejala-gejala yang paling umum adalah:
Kelemahan atau mati-rasa di wajah, lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh
Hilangnya penglihatan atau peredupan(seperti turunnya tirai) di salah satu atau kedua mata
Tak dapat bicara, kesulitan berbicara atau memahami apa yang dikatakan orang lain
Sakit kepala hebat secara tiba-tiba dengan sebab yang tak diketahui
Hilangnya keseimbangan, jalan tak stabil, biasanya bergabung dengan gejala lainnya.
Apa yang harus saya lakukan jika saya mengalami gejala-gejala stroke?
Stroke merupakan keadaan gawat darurat. Pengobatan segera dapat menyelamatkan nyawa Anda atau meningkatkan kesempatan Anda untuk pulih sepenuhnya.
Apakah stroke dapat dicegah?
Lebih dari 50% pada semua stroke dapat dicegah. Banyak faktor risiko dapat dikendalikan sebelum menimbulkan masalah.
Faktor-faktor Risiko yang Dapat Dikendalikan
Tekanan darah tinggi
Diabetes yang tak terkendalikan
Kolesterol total tinggi
Merokok Alkohol
Kelebihan berat badan
Penyakit arteri koroner yang ada
Faktor-faktor Risiko yang Tak Dapat Dikendalikan
Usia(>65)
Jenis kelamin (Pria mempunyai lebih banyak stroke, sedangkan wanita mempunyai stroke yang lebih mematikan)
Sejarah Stroke Keluarga
Dokter Anda dapat mengevaluasi risiko Anda terhadap stroke dan membantu Anda mengendalikan faktor-faktor risiko Anda. Kadang-kadang, orang mengalami tanda-tanda peringatan sebelum terjadinya stroke. Ini disebut serangan iskemik transient / transient ischemic attacks (juga disebut TIA atau "mini-stroke") dan merupakan peristiwa pendek dan singkat dari gejala-gejala stroke yang tercantum di atas. Beberapa orang tidak mempunyai peringatan gejala sebelum stroke atau gejalanya begitu ringan sehingga tidak terlihat. Check-up reguler penting untuk menemukan masalah sebelum menjadi parah. Laporkan adanya gejala atau faktor risiko kepada dokter Anda.

Hipertensi

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Apakah tekanan darah itu?
Dengan setiap denyut jantung, darah dipompa keluar dari jantung ke dalam pembuluh darah, yang membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah Anda merupakan ukuran tekanan atau gaya di dalam arteri Anda dengan setiap denyut jantung.
Bagaimana tekanan darah diukur?
Seorang dokter atau perawat dapat mendengar tekanan darah Anda dengan menempatkan stetoskop di arteri Anda dan memompa sabuk yang dilingkarkan di lengan Anda. Tekanan darah dibaca pada meter khusus. Tercatat sebagai dua angka:
Tekanan darah sistolik – angka pertama; jumlah tekanan terhadap dinding arteri setiap waktu jantung berkontraksi atau menekan darah keluar dari jantung.
Tekanan darah diastolik – angka kedua; jumlah tekanan di dalam arteri sewaktu jantung beristirahat, dan di antara denyut jantung.
Pencatatan tekanan darah Anda tidak selalu sama. Sewaktu Anda sedang berolahraga atau merasa gembira, tekanan darah Anda naik. Jika Anda beristirahat, tekanan darah Anda lebih rendah. Ini merupakan reaksi normal terhadap perubahan dalam aktivitas atau emosi. Usia, obat-obatan, dan perubahan posisi juga dapat mempengaruhi tekanan darah.
Apakah pembacaan tekanan darah yang normal?
Untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler(jantung dan pembuluh darah) , tekanan darah yang normal bagi mereka yang tidak minum obat tekanan darah seharusnya kurang dari 120/80.
Apakah tekanan darah tinggi (Hipertensi) itu?
Tekanan darah tinggi juga disebut hipertensi.
Mengapa saya perlu mengobati tekanan darah tinggi?
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Jika tidak diobati, akan mengakibatkan:
Stroke
Serangan jantung
Membesarnya jantung
Gagal jantung
Penyakit ginjal
Apakah Anda mempunyai risiko bertekanan darah tinggi?
Tekanan darah tinggi lebih umum pada:
Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskuler atau diabetes
Mereka yang berusia 60 tahun dan lebih tua
Wanita yang minum obat kontrasepsi oral
Mereka yang mempunyai kelebihan berat badan
Apakah yang harus dilakukan jika Anda mempunyai tekanan darah tinggi?
Sasaran terapi adalah untuk menurunkan tekanan darah Anda sampai kurang dari 120/80. Jika Anda mempunyai penyakit diabetes atau penyakit ginjal kronis, sasarannya adalah 130/80. Jika anda mempunyai tekanan darah tinggi:
Makan diet yang rendah sodium (garam)) dan lemak
Pertahankan berat badan ideal Anda
Berhenti merokok
Ikuti program olahraga yang teratur
Batasi konsumsi alkohol tak lebih dari 1 kali minum per hari
Minum obat tekanan darah Anda sebagaimana yang ditunjuk
Periksa tekanan darah secara teratur untuk melihat kemajuan Anda.

Haert Failure




Gagal jantung berarti jantung tidak dapat memompa darah sebaik yang seharusnya dilakukan. Gagal jantung tidak berarti jantung telah berhenti bekerja.
"Pompa yang lemah" tidak dapat memenuhi keperluan terus-menerus dari tubuh akan oksigen dan zat nutrisi.
Sebagai reaksi:
dinding jantung merentang untuk menahan lebih banyak darah
dinding otot jantung menebal untuk memompa lebih kuat
ginjal menyebabkan tubuh menahan cairan dan sodium. Ini menambah jumlah darah yang beredar melalui jantung dan pembuluh darah.
Tubuh anda mencoba untuk berkompensasi dengan melepaskan hormon yang membuat jantung bekerja lebih keras. Dengan berlalunya waktu, mekanisme pengganti ini gagal dan gejala-gejala gagal jantung mulai timbul. Seperti gelang karet yang direntang berlebihan, maka kemampuan jantung untuk merentang dan mengerut kembali akan berkurang. Otot jantung menjadi terentang secara berlebihan dan tidak dapat memompa darah secara efisien.
Darah kembali ke lengan, tungkai, pergelangan kaki, kaki, hati, paru-paru atau organ-organ lainnya; tubuh menjadi macet. Inilah yang disebut gagal jantung kongestif.
Gagal jantung merupakan proses progresif, bahkan jika tidak ada kerusakan baru terjadi pada jantung.
Perubahan-perubahan yang terlihat dengan gagal jantung
Di dalam jantung normal
Dinding jantung merentang dan bilik-bilik jantung membesar
dinding-dinding jantung menebal
Apa yang menyebabkan gagal jantung?
Gagal jantung paling sering disebabkan oleh:
Penyakit arteri koroner (myocardial infarction atau serangan jantung):
Penyakit arteri jantung
Penyakit arteri koroner menyebabkan berkurangan aliran darah ke otot jantung. Jika arteri menjadi tersumbat, maka jantung menjadi kelaparan akan oksigen dan zat nutrisi (iskemia). Dalam jangka waktu pendek, kerusakan otot jantung (serangan jantung) terjadi. Daerah yang rusak tidak dapat memompa secara normal, yang menyebabkan gagal jantung.
Sebab-sebab lain meliputi:
Cardiomyopathy: kerusakan pada otot jantung karena infeksi, alkohol, atau penyalah-gunaan obat, kehamilan atau tanpa penyebab yang jelas.
Kondisi-kondisi yang menyebabkan jantung bekerja terlalu berat: tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit katup jantung, penyakit tiroid, penyakit ginjal, diabetes mellitus atau cacat jantung.

Maret 27, 2009

10 Tips Olah Raga penderita Diabetes

11 Tips Berolah Raga Bagi Penderita Diabetes
Olah raga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat olah raga bagi penderita diabetes antara lain:
Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam menyerap dan menyimpan glukosa.
Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di mana biasanya penderita diabetes memiliki masalah.
Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa darah
Penderita diabetes yang rajin berolah raga dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada obat.
Berikut adalah beberapa tips berolah raga bagi penderita diabetes (diabetesi):
1. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani program olah raga. Dokter akan merekomendasikan jenis olah raga apa yang boleh Anda lakukan sesuai dengan kondisi Anda. Dokter biasanya akan melarang Anda berolah raga bila:
Glukosa darah Anda lebih dari 250 mg/dl.
Anda memiliki gejala retinopati (kerusakan pembuluh darah pada mata), neuropati (kerusakan syaraf dan sirkulasi darah pada anggota badan), nefropati (kerusakan ginjal) dan gangguan jantung seperti jantung koroner, infark miokard, arritmia dan lainnya.
2. Bila tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga aerobik tersebut bermanfaat memperdalam pernafasan dan meningkatkan kerja jantung. Bagi Anda yang tidak pernah berolahraga, awali dengan 10 - 20 menit setiap kali latihan, beberapa kali seminggu.
3. Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki masalah di kaki mereka. Sebelum berjalan sehat atau jogging, pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu yang dipakai:
Selalu gunakan kaus kaki yang nyaman.
Periksa apakah ada krikil atau benda lain sebelum mengenakan sepatu.
Hindari lecet atau goresan di kaki
4. Bila Anda memiliki masalah di kaki, sebaiknya pilih berenang, senam atau bersepeda yang tidak terlalu membebani kaki.
5. Jangan mengangkat beban berat karena dapat meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba.
6. Awali dan akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan selama 5-10 menit untuk mengurangi risiko jantung dan cedera otot.
7. Jangan menambah porsi latihan secara drastis. Setiap kali, naikkan hanya satu faktor saja (frekuensi, lama atau intensitas latihan).
8. Kenakan tanda pengenal diabetes, agar orang tahu bila terjadi sesuatu dengan Anda. Hipoglikemi adalah risiko yang dapat terjadi sewaktu berolah raga. Kenaikan penyerapan glukosa oleh otot dapat menurunkan gula darah ke tingkat yang sangat rendah (hipoglikemi). Gejala hipoglikemi adalah badan gemetar, jantung berdebar, keringat bertambah, rasa lapar, pusing, lesu, bingung, dan perubahan mood yang cepat.
9. Bila terkena gejala hipoglikemi:
Lakukan tes gula darah untuk mengecek.
Konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya jus atau manisan buah. Hindari makanan yang mengandung lemak karena menghalangi penyerapan glukosa oleh tubuh.
Istirahat selama 10 -15 menit dan lakukan pengecekan lagi sebelum melanjutkan latihan. Jangan meneruskan berolah raga bila gula darah di bawah 100 mg/dl.
Bila melanjutkan berolah raga, selalu waspada terhadap munculnya kembali gejala hipoglikemi.
Setelah selesai berolah raga, makanlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, roti, dan jagung.
10. Lakukan pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang agak berat untuk mengecek adanya hipoglikemi yang muncul setelah latihan (late onset).
11. Berolahragalah dengan gembira. Untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi Anda berolahraga, bergabunglah dengan klub-klub olah raga diabetes yang ada di dekat tempat tinggal Anda

Komplikasi DM tipe 1

Komplikasi jangka pendek pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 yang sering terjadi adalah hipoglikemi dan ketoasidosis.
Hipoglikemi merupakan komplikasi akut yang paling sering terjadi dan manifestasi klinisnya dapat sangat menakutkan ( kejang, koma dan mati) . Bila penderita sering mengalami hipoglikemi, dapat menyebabkan dia disisihkan dari teman-temannya karena takut. Keadaan ini merupakan kendala pada pengelolaan diabetes melitus pada anak.
Hipoglikemi disebabkan karena kerja insulin yang berlebihan, bisa disebabkan oleh kombinasi dari faktor dosis insulin yang berlebih, asupan makan yang kurang, atau kegiatan fisik yang berlebihan. Akbat kerja insulin yang berlebihan ini, dapat terjadi hipoglikemi berat dengan gejala kejang, koma(dapat menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel) bahkan kematian. Untuk menghindari hipoglikemi berat, sebenarnya tubuh sudah dibekali suatu sensor hipoglikemi. Pada keadaan hipoglikemi ringan, tubuh akan memberikan gejala dan tanda sehingga penderita akan bertindak (misalnya dengan minum air gula) sehingga penderita terhindar dari efek hipoglikemi.Hipoglikemi didefinisikan bila kadar glukosa darah dibawah 50 mg/dl.
Gejala hipoglikemi tertera pada tabel berikut.
Pencegahan hipoglikemi.Hipoglikemi pada anak dapat dicegah dengan keteraturan pengobatan insulin serta pengaturan makan, akan tetapi keteraturan ini pada anak kecil sulit diharapkan sehingga pengawasan orang tua diperlukan.
Penyebab hipoglikemi tersering adalah asupan makanan yang tidak adekuat atau teratur, olah raga tanpa asupan makanan yang adekuat, kesalahan dosis insulin, dan idopatik. Anak penderita Dm tipe 1 sebaiknya membawa tablet glukosa, sehingga bila terjadi hipoglikemi dapat diatasi segera dengan mengkonsumsi tablet glukosa tersebut, disamping itu edukasi terhadap orang tua dan anak mengenai pengenalan gejala hipoglikemia ini merupakan hal penting pencegahan hipoglikemi.
Terapi Hipoglikemi
Hipoglikemi ringan atau sedang dapat diatasi dengan pemberian 10-20 gr karbohidrat yang dapat dicerna secara cepat, diikuti makanan kecil untuk menstabilkan kadar glukosa darah. Madu, tablet glukosa, limun dan orange juice dapat dipakai sebagai hipoglikemi ringan atau sedang. Biasanya keluarga penderita membawa permen untuk mengatasi keadaan tersebut.Untuk hipoglikemi berat, terapi harus dilakukan karena penderita biasanya tidak sadar atau kejang, selama penderita tidak sadar, jangan diberikan terapi oral. Orang tua dianjurkan memberikan suntikan glukagon 0,5 mg atau 1 mg untuk anak diatas usia 5 tahun. Semua penderita DM sebaiknya menyimpan glukagon dirumahnya.
KetoasidosisKetoasidosis diabetik (KAD) dapat dijumpai pada saat diagnosis pertama DM tipe 1 atau akibat salah pemakaian insulin (non-komliance atau menghentikan insulin pada saat sakit).
Ada empat komponen penting pada pengelolaan KAD yaitu :
1. insulin
2. cairan yang sesuai
3) keseimbangan elektrolit dan
4) keseimbangan asam-basa.
Pada KAD insulin yang digunakan adalah tipe short acting yang diberikan secara intravena. Bila saat pemeriksaan ditemukan tanda renjatan, pengelolaan syok segera dilakukan sesuai standar (10-20 ml/kg/jam) dan setelah syok teratasi dilanjutkan dengan protokol KAD.
Pada KAD pemberian cairan yang benar akan menurunkan kadar glukosa darah sebesar 50 %. Cairan sebaiknya isotonik dan jumlah cairan yang dibutuhkan sebaiknya diberikan dalam 36 – 48 jam.

Hipoglikemia

Hipoglikemia
1. Diagnosa : ( trias whipple )
Kadar gula darah < 60 mg/dl
Adanya gejala2 hipoglikemia : fase peningkatan hormin epinefrin ( berkeringat banyak, palpitasi, tremor, ketakutan, rasa lapar, mual). Fase selanjutnya (<20 mg/dl) bisa didapatkan gejala neurologik yaitu pusing, pandangan kabur, ketajaman mental turun, hilangnya keterampilan motorik yang halus, penurunan kesadaran, kejang klonus sampai koma.
Gejala menghilang bila kada gula dinormalkan
2. Penatalaksanaan
Pasien sadar :
- O2 3-4 L/mnt- ivfd D10- beri minum larutan gula 10-30 gram- observasi dan monitor gula darah > 90 mg/dl- hentikan OAD
Pasien tidak sadar:
- O2 NRM 10-12L/mnt- Ivfd D10- Beri inj. D40 50-100 ml iv- Observasi dan monitor gula darah 10 menit kemudian, biasanya pasien akan sadar penuh- Hentikan OAD- Bila tidak terdapat Dextrose, pada pasien dg riwayat pemberian insulin dapat diberikan Glukagon 1 ml im. Kontraindikasi bila hipoglikemia karena pemberian sulfenilurea ( glibenkamid, glikuidon, glimepirid dkk )
Bila pasien tetap tidak sadar dg curiga komplikasi oedema cerebri :
- Inf manitol ( 1,5-2 gram/KgBB) setiap 6-8 jam
- Inj. Dexametason 10 mg bolus, dilanjutkan 2 mg setiap 6 jam- Ivfd D10 diteruskan- Observasi dan cari penyebab koma yang lain- Konsul neuro

Maret 24, 2009

TRAUMA KEPALA

BAB IPENDAHULUAN
A Latar Belakang
Trauma kepala meliputi trauma kepala, tengkorak dan otak. Trauma kepala paling sering terjadi dan merupakan penyakit neurologis yang serius diantara penyakit neurlogis lainnya serta mempunyai proporsi epidemik sebagai hasil kecelakaan jalan raya.Lebih dari setengah dari semua pasien dengan trauma kepala berat mempunyai signifikansi terhadap cedera bagian tubuh lainnya. Adanya shock hipovolemik pada pasien trauma kepala biasanya karena adanya cedera bagian tubuh lainnya.Resiko utama pasien yang mengalami trauma kepala adalah kerusakan otak akibat perdarahan atau pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan tekanan intra cranial (PTIK).
B. TujuanUmum
Mengetahui konsep teori, masalah keperawatan dan asuhan keperawatan pasien dengan trauma kepala.KhususMengetahui pengertian trauma kepala.Mengetahui etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan pasien dengan trauma kepala.Mengetahui masalah keperawatan dan asuhan keperawatan pasien dengan trauma kepala.
C. Ruang Lingkup
Makalah ini akan membahas konsep teori tentang trauma kepala dan masalah keperawatan pasien dengan trauma kepala serta asuhan keperawatan pasien dengan trauma kepala.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001)
Klasifikasi
Klasifikasi trauma kepala berdasarkan Nilai Skala Glasgow (SKG):
MinorSKG 13 – 15Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30 menit.Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral, hematoma.
SedangSKG 9 – 12Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.Dapat mengalami fraktur tengkorak.
BeratSKG 3 – 8Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam.
Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.

EtiologiKecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil.Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan.Cedera akibat kekerasan.
PatofisiologisCedera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat ringannya konsekuensi patofisiologis dari suatu trauma kepala. Cedera percepatan (aselerasi) terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau karena kena lemparan benda tumpul. Cedera perlambatan (deselerasi) adalah bila kepala membentur objek yang secara relatif tidak bergerak, seperti badan mobil atau tanah. Kedua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba-tiba tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi bila posisi badan diubah secara kasar dan cepat. Kekuatan ini bisa dikombinasi dengan pengubahan posisi rotasi pada kepala, yang menyebabkan trauma regangan dan robekan pada substansi alba dan batang otak.Cedera primer, yang terjadi pada waktu benturan, mungkin karena memar pada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi. Sebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera. Konsekuensinya meliputi hiperemi (peningkatan volume darah) pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta vasodilatasi arterial, semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia, hiperkarbia, dan hipotensi.Genneralli dan kawan-kawan memperkenalkan cedera kepala “fokal” dan “menyebar” sebagai kategori cedera kepala berat pada upaya untuk menggambarkan hasil yang lebih khusus. Cedera fokal diakibatkan dari kerusakan fokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral, serta kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi, pergeseran otak atau hernia. Cedera otak menyebar dikaitkan dengan kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam empat bentuk yaitu: cedera akson menyebar, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak menyebar, hemoragi kecil multipel pada seluruh otak. Jenis cedera ini menyebabkan koma bukan karena kompresi pada batang otak tetapi karena cedera menyebar pada hemisfer serebral, batang otak, atau dua-duanya.
PathwayTrauma kepala
Ekstra kranial Tulang kranial Intra kranial

Manifestasi Klinis
Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih
Kebungungan
Iritabel
Pucat
Mual dan muntah
Pusing kepala
Terdapat hematoma
KecemasanSukar untuk dibangunkan
Bila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari hidung (rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulangtemporal.
KomplikasiHemorrhagie
Infeksi
Edema
Herniasi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: darah lengkap (hemoglobin, leukosit, CT, BT)Rotgen FotoCT ScanMRIPenatalaksanaan
Secara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah sebagai berikut:Observasi 24 jamJika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.Berikan terapi intravena bila ada indikasi.Anak diistirahatkan atau tirah baring.Profilaksis diberikan bila ada indikasi.Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi.Pemberian obat-obat analgetik.Pembedahan bila ada indikasi.Rencana PemulanganJelaskan tentang kondisi anak yang memerlukan perawatan dan pengobatan.Ajarkan orang tua untuk mengenal komplikasi, termasuk menurunnya kesadaran, perubahan gaya berjalan, demam, kejang, sering muntah, dan perubahan bicara.Jelaskan tentang maksud dan tujuan pengobatan, efek samping, dan reaksi dari pemberian obat.Ajarkan orang tua untuk menghindari injuri bila kejang: penggunaan sudip lidah, mempertahankan jalan nafas selama kejang.Jelaskan dan ajarkan bagaimana memberikan stimulasi untuk aktivitas sehari-hari di rumah, kebutuhan kebersihan personal, makan-minum. Aktivitas bermain, dan latihan ROM bila anak mengalami gangguan mobilitas fisik.Ajarkan bagaimana untuk mencegah injuri, seperti gangguan alat pengaman.Tekankan pentingnya kontrol ulang sesuai dengan jadual.Ajarkan pada orang tua bagaimana mengurangi peningkatan tekanan intrakranial.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATANA.
PengkajianRiwayat kesehatan: waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian, status kesadaran saat kejadian, pertolongan yang diberikan segera setelah kejadian.
Pemeriksaan fisik
Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas (kusmaull, cheyene stokes, biot, hiperventilasi, ataksik)Kardiovaskuler : pengaruh perdarahan organ atau pengaruh PTIKSistem saraf :Kesadaran à GCS.Fungsi saraf kranial à trauma yang mengenai/meluas ke batang otak akan melibatkan penurunan fungsi saraf kranial.Fungsi sensori-motor à adakah kelumpuhan, rasa baal, nyeri, gangguan diskriminasi suhu, anestesi, hipestesia, hiperalgesia, riwayat kejang.Sistem pencernaanBagaimana sensori adanya makanan di mulut, refleks menelan, kemampuan mengunyah, adanya refleks batuk, mudah tersedak. Jika pasien sadar à tanyakan pola makan?Waspadai fungsi ADH, aldosteron : retensi natrium dan cairan.Retensi urine, konstipasi, inkontinensia.Kemampuan bergerak : kerusakan area motorik à hemiparesis/plegia, gangguan gerak volunter, ROM, kekuatan otot.Kemampuan komunikasi : kerusakan pada hemisfer dominan à disfagia atau afasia akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf fasialis.Psikososial à data ini penting untuk mengetahui dukungan yang didapat pasien dari keluarga.B. DiagnosaDiagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah:Resiko tidak efektifnya bersihan jalan nafas dan tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan gagal nafas, adanya sekresi, gangguan fungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intrakranial.Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial.Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran.Resiko kurangnya volume cairan berhubungan mual dan muntah.Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau meningkatnya tekanan intrakranial.Nyeri berhubungan dengan trauma kepala.Resiko infeksi berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala.Kecemasan orang tua-anak berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala.Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi.Intervensi KeperawatanResiko tidak efektifnya jalan nafas dan tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan gagal nafas, adanya sekresi, gangguan fungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intrakranial.Tujuan: Pola nafas dan bersihan jalan nafas efektif yang ditandai dengan tidak ada sesak atau kesukaran bernafas, jalan nafas bersih, dan pernafasan dalam batas normal.Intervensi:Kaji Airway, Breathing, Circulasi.Kaji anak, apakah ada fraktur cervical dan vertebra. Bila ada hindari memposisikan kepala ekstensi dan hati-hati dalam mengatur posisi bila ada cedera vertebra.Pastikan jalan nafas tetap terbuka dan kaji adanya sekret. Bila ada sekret segera lakukan pengisapan lendir.Kaji status pernafasan kedalamannya, usaha dalam bernafas.Bila tidak ada fraktur servikal berikan posisi kepala sedikit ekstensi dan tinggikan 15 – 30 derajat.Pemberian oksigen sesuai program.Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial.Tujuan: Perfusi jaringan serebral adekuat yang ditandai dengan tidak ada pusing hebat, kesadaran tidak menurun, dan tidak terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.Intervensi:Tinggikan posisi kepala 15 – 30 derajat dengan posisi “midline” untuk menurunkan tekanan vena jugularis.Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinyapeningkatan tekanan intrakranial: fleksi atau hiperekstensi pada leher, rotasi kepala, valsava meneuver, rangsangan nyeri, prosedur (peningkatan lendir atau suction, perkusi).tekanan pada vena leher.pembalikan posisi dari samping ke samping (dapat menyebabkan kompresi pada vena leher).Bila akan memiringkan anak, harus menghindari adanya tekukan pada anggota badan, fleksi (harus bersamaan).Berikan pelembek tinja untuk mencegah adanya valsava maneuver.Hindari tangisan pada anak, ciptakan lingkungan yang tenang, gunakan sentuhan therapeutic, hindari percakapan yang emosional.Pemberian obat-obatan untuk mengurangi edema atau tekanan intrakranial sesuai program.Pemberian terapi cairan intravena dan antisipasi kelebihan cairan karena dapat meningkatkan edema serebral.Monitor intake dan out put.Lakukan kateterisasi bila ada indikasi.Lakukan pemasangan NGT bila indikasi untuk mencegah aspirasi dan pemenuhan nutrisi.Libatkan orang tua dalam perawatan anak dan jelaskan hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial.Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran.
Tujuan: Kebutuhan sehari-hari anak terpenuhi yang ditandai dengan berat badan stabil atau tidak menunjukkan penurunan berat badan, tempat tidur bersih, tubuh anak bersih, tidak ada iritasi pada kulit, buang air besar dan kecil dapat dibantu.Intervensi:Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan aktivitas, makan – minum, mengenakan pakaian, BAK dan BAB, membersihkan tempat tidur, dan kebersihan perseorangan.Berikan makanan via parenteral bila ada indikasi.Perawatan kateter bila terpasang.Kaji adanya konstipasi, bila perlu pemakaian pelembek tinja untuk memudahkan BAB.Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan demonstrasikan, seperti bagaimana cara memandikan anak.Resiko kurangnnya volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah.Tujuan: Tidak ditemukan tanda-tanda kekurangan volume cayran atau dehidrasi yang ditandai dengan membran mukosa lembab, integritas kulit baik, dan nilai elektrolit dalam batas normal.Intervensi:Kaji intake dan out put.Kaji tanda-tanda dehidrasi: turgor kulit, membran mukosa, dan ubun-ubun atau mata cekung dan out put urine.Berikan cairan intra vena sesuai program.Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau meningkatnya tekanan intrakranial.Tujuan: Anak terbebas dari injuri.Intervensi:Kaji status neurologis anak: perubahan kesadaran, kurangnya respon terhadap nyeri, menurunnya refleks, perubahan pupil, aktivitas pergerakan menurun, dan kejang.Kaji tingkat kesadaran dengan GCSMonitor tanda-tanda vital anak setiap jam atau sesuai dengan protokol.Berikan istirahat antara intervensi atau pengobatan.Berikan analgetik sesuai program.Nyeri berhubungan dengan trauma kepala.Tujuan: Anak akan merasa nyaman yang ditandai dengan anak tidak mengeluh nyeri, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.Intervensi:Kaji keluhan nyeri dengan menggunakan skala nyeri, catat lokasi nyeri, lamanya, serangannya, peningkatan nadi, nafas cepat atau lambat, berkeringat dingin.Mengatur posisi sesuai kebutuhan anak untuk mengurangi nyeri.Kurangi rangsangan.Pemberian obat analgetik sesuai dengan program.Ciptakan lingkungan yang nyaman termasuk tempat tidur.Berikan sentuhan terapeutik, lakukan distraksi dan relaksasi.Resiko infeksi berhubungan dengan adanya injuri.Tujuan: Anak akan terbebas dari infeksi yang ditandai dengan tidak ditemukan tanda-tanda infeksi: suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka, leukosit dalam batas normal.Intervensi:Kaji adanya drainage pada area luka.Monitor tanda-tanda vital: suhu tubuh.Lakukan perawatan luka dengan steril dan hati-hati.Kaji tanda dan gejala adanya meningitis, termasuk kaku kuduk, iritabel, sakit kepala, demam, muntah dan kenjang.Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala.Tujuan: Anak dan orang tua akan menunjukkan rasa cemas berkurang yang ditandai dengan tidak gelisah dan orang tua dapat mengekspresikan perasaan tentang kondisi dan aktif dalam perawatan anak.Intervensi:Jelaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur yang akan dilakukan, dan tujuannya.Anjurkan orang tua untuk selalu berada di samping anak.Ajarkan anak dan orang tua untuk mengekspresikan perasaan.Gunakan komunikasi terapeutik.Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi.Tujuan: Tidak ditemukan tanda-tanda gangguan integritas kulit yang ditandai dengan kulit tetap utuh.Intervensi:Lakukan latihan pergerakan (ROM).Pertahankan posisi postur tubuh yang sesuai.Rubah posisi setiap 2 jam sekali atau sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak.Kaji area kulit: adanya lecet.Lakukan “back rub” setelah mandi di area yang potensial menimbulkan lecet dan pelan-pelan agar tidak menimbulkan nyeri.
BAB IVKESIMPULAN
Trauma kepala terdiri dari trauma kulit kepala, tulang kranial dan otak. Klasifikasi cedera kepala meliputi trauma kepala tertutup dan trauma kepala terbuka yang diakibatkan oleh mekanisme cedera yaitu cedera percepatan (aselerasi) dan cedera perlambatan (deselerasi).Cedera kepala primer pada trauma kepala menyebabkan edema serebral, laserasi atau hemorragi. Sedangkan cedera kepala sekunder pada trauma kepala menyebabkan berkurangnya kemampuan autoregulasi pang pada akhirnya menyebabkan terjadinya hiperemia (peningkatan volume darah dan PTIK). Selain itu juga dapat menyebabkan terjadinya cedera fokal serta cedera otak menyebar yang berkaitan dengan kerusakan otak menyeluruh.Komplikasi dari trauma kepala adalah hemorragi, infeksi, odema dan herniasi. Penatalaksanaan pada pasien dengan trauma kepala adalah dilakukan observasi dalam 24 jam, tirah baring, jika pasien muntah harus dipuasakan terlebih dahulu dan kolaborasi untuk pemberian program terapi serta tindakan pembedahan.

DAFTAR PUSTAKA
Suriadi & Rita Yuliani. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi I. Jakarta: CV Sagung Seto; 2001.Hudak & Gallo. Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Volume II. Jakarta: EGC; 1996.Cecily LB & Linda AS. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC; 2000.Suzanne CS & Brenda GB. Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 3. Jakarta: EGC; 1999.
diambil dr: www.keperawatan_gun.blogspot.com

Maret 23, 2009

10 Alasan tidak berjilbab

Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab
Oleh : Dr. Huwayda Ismaeel (Diterjemahkan dari artikel berbahasaInggris)

ALASAN I : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbabKami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini;
Pertama,apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam?Dengan alami ia berkata, Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa haIllallah! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadanrasullullah! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu iayakin akan Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan;Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudariini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, ituadalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci danmerupakan sunnah Rasulullah SAWW yang suci. Jadi kesimpulannya disini,apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa iatidak melaksanakan hukum dan perintahnya?
ALASAN II : Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu sayamelarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka.
Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jallatermulia, Rasulullah SAWW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana;"Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada AllahSWT." (Ahmad) Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempatiposisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan;"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengansesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . "(QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecualidalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepadaAllah SWT. Allah berfirman; " dan jika keduanya memaksamu untukmempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmutentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15)Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah AllahSWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka.Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allahberfirman di ayat yang sama; "dan pergaulilah keduanya di dunia denganbaik. Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namunmelanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.
ALASAN III : Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan sayamemakai jilbab.Saudari ini mungkin sati diantara dua tipe: dia tulus dan jujur,atau sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatasnamakan lingkunganpekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai denganmenjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. "Apakah andatidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidakdiperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya denganhijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya?Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamuuntuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini,bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidakmempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dankematianmu?" Bukankah Allah SWT telah berfirman; "maka bertanyalahkepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui(QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu.Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah> auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripadakesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandanganyang memabukkan dari seorang wanita.Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalammenjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangankebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segalapermasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman;"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakanbaginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiadadisangka-sangkanya. ."(QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatanadalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantungpada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dankedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-NyaSAWW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni. Dengarkanlahkalimat Allah; sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu.."(QS.Al-Hujurat:13) .Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencarikesenangan dan keridhoan Allah SWT, dan berikan harga yang sedikitpada benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.
ALASAN IV : Udara di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jikasaya memakai jilbab.
Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan; "api nerakajahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau merekamengetahui.. "(QS At-Taubah : 81)Bagaimana mungkin kamu dapatmembandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam?Sesungguhnya saudariku, syetan telah mencoba membuat talli besar untukmenarikmud ari panasnya bumi ini kedalam panasnya suasana neraka.Bebaskan dirimu dari jeratannya dan cobalah untuk melihat panasnyamatahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwaintensitas hukuman dari Allah SWT akan jauh lebih berat dari apa yangkau rasakan sekarang di dunia fana ini. Kembalilah pada hukum AllahSWT dan berlindunglah dari hukuman-Nya, sebagaimana tercantum dalamayat; "mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pulamendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah"(QS. AN-NABA78:24-25). Kesimpulannya, surga yang Allah SWT janjikan, penuh dengancobaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh> dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.
ALASAN V : Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lainhari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekaliorang yang begitu.
Kepada saudari itu saya berkata, "apabila semua orangmengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruhkewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat limawaktu karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktushalat itu. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karenamereka tekut tidak dapat menunaikan satu hari ramadhan saja di bulanpuasa, dan seterusnya. Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telahmenjebakmu lagi dan memblokade petunju bagimu? Allah SWT menyukaiketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yangsangat kecil atau dianjurkan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yangbenar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai jilbab?Rasulullah SAW bersabda; "Perbuatan yang paling dicintai Allah adalahperbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggapkecil." Mengapa kamu saudariku, tidak melihat alasan mereka yangdibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab mereka dan> menjauhi mereka? Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran danberpegang teguh padanya? Allah SWT sesungguhnya telah berfirman; "makakami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu,dan bagi mereka yang datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaranbagi orang-orang yang bertakwa"(QS. AL BAQARAH 2:66) Kesimpulannya,apabila kau memgang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan,kau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kaumelaksanakannya.
ALASAN VI : Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan sulit,jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.
Saudariku, suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai jilbabdan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkanhukum dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga sejaksemula. Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungidan menjaga perintah Allah SWT, dan jangan pernah berharap tipe suamiseperti ini akan menolongmu menjauhi api neraka, apalagi memasukisurga Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak-taatankepada Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kemalangan didunia kini dan bahkan di akhirat nanti. Allah SWT bersabda; "danbarangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginyapenghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada harikiamat dalam keadaan buta"(QS. TAHA 20:124) Pernikahan adalah sebuahpertolongan dan keberkahan dari Allah SWT kepada siapa saja yang Iakehendaki. Berapa banyak wanita yang ternyata menikah sementara merekayang tidak memakai jilbab tidak?Apabila kau, saudariku tersayang, mengatakan bahwaketidak-tertutupanm u kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yangmurni, asli, yaitu pernikahan. Tidak ada ketertutupan. Saudariku,suatu tujuan yang murni, tidak akan tercapai melalui jalan yang tidakmurni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya bersih dan murni, sertaterhormat, maka jalan menuju kesana pastilah harus dicapai denganbersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita menyebutnya : Alatatau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang adauntuk mencapai tujuan> tersebut. Kesimpulannya, tidak ada keberkahan dari suatu perkawinanyang didasari oleh dosa dan kebodohan.
ALASAN VII : Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan AllahSWT : "dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)"( QS.Ad-Dhuhaa 93: 11).
Bagaimanamungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutkuyang indah?Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukungkepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsirsesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidakmenyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudarikita ini tidak mengikuti ayat : "janganlah mereka menampakkanperhiasannya kecuali yang nampak daripadanya" (QS An-Nur 24: 31] dansabda Allah SWT: "katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakperempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkanjilbabnya.." (QS Al-Ahzab 33:59). Dengan pernyataan darimu itu,saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yangsesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarrujdan as-sufoor. Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah imandan hidayah, yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamutidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini?Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang> lebih besar daripada petunjuk dan hijab?
ALASAN VIII : Saya tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi sayaakan memakainya bila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjukoleh-Nya.
Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa yang ialakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yangdia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah SWT dalam kalimat-kalimatbijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Itulahmengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi sehat, dansebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan danusahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya,berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 "Tunjukilah kami jalanyang lurus" serta berkumpul mencari pengetahuan kepadamuslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telahdiberi petunjuk dengan menggunakan jilbab? Kesimpulannya, apabilasaudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggupetunjuk dari Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalanmenuju pencariannya itu.
ALASAN IX : Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untukmemakainya. Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahanumur dan setelah saya pergi haji.
Malaikat kematian, saudariku, mengunjungi dan menunggu di pintumukapan saja Allah SWT berkehendak. Sayangnya, saudariku, kematian tidakmendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaatkau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan Allah SWTbersabda; "tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datangwaktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dantidak dapat (pula) memajukannya" (QS Al-An'aam 7:34] saudarikutersayang, kau harus berlomba-lomba dalam kepatuhan pada Allah SWT;"berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dansurga yang luasnya seluas langit dan bumu.."(QS Al-Hadid 57:21)saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan melupakanmu didunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidakmemenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya. Allah mengatakan tentangorang-orang yang munafik, "dan janganlah kamu seperti orang-orang yanglupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka> lupa kepada diri mereka sendiri" (QS Al-Hashr 59: 19) saudariku,memakai jilbab di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Karena AllahSWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dansetiap waktu dalam hidupmu di hari pembalasan nanti.Kesimpulannya ,berhentilah menetapkan kegiatanmu dimasa datang, karena tidak seorangpun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari.
ALASAN X : Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan di-capdan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!
Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanyadisebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok /tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan,karena kepatuhan mereka. Dan kelompok kedua adalah kelompok syetanyang terkutuk (hizbush-shaitan) yang selalu melanggar Allah SWT.Apabila kau, saudariku, memegang teguh perintah Allah SWT, danternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang memakai jilbab,kau tetapi akan dimasukkan dalam kelompok Allah SWT. Namun apabila kaumemperindah nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kendaraan Syetan,seburuk-buruknya teman.
KESIMPULAN
Tubuhmu, dipertontonkan di pasar para syetan dan merayu hati parapria Model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap detailtubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, dansemua yang dapat membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkansyetan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam kondisi ini, akan terussemakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekatpada syetan. Setiap waktu kutukan dan kemarahan menuju kepadamu darisurga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepadakematian. "tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dansesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, makasungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain darikesenangan yang memperdayakan" (QS Ali `Imran 3:185).
Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelumkereta itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku,apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang halini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat !
Diposkan oleh ridwansyah yusuf achmad

Tahapan Pengembangan Lembaga Dakwah Kampus

Tahapan Pengembangan Lembaga Dakwah Kampus ( LDK )
Tahapan dakwah bisa di ibaratkan sebuah anak tangga menuju sebuah hasil. Berpegang pada tahapan ini membuat segala yang kita lakukan menjadi terarah. Tahapan ini tidak dibatasi oleh waktu, akan tetapi tahapan ini merupakan tahapan dimana ada kriteria yang harus dipenuhi sebelum memasuki tahapan selanjutnya. Sehingga bisa saja dalam salah satu tahapan setiap LDK menghabiskan waktu yang berbeda. Apa saja tahapan dakwah yang ada ? dalam tulisan ini saya akan mencoba memaparkan 4 tahap yang bisa dilalui.
Tahap Pertama : membangun basis kader inti
Dalam risalah dakwah yang Rasul ajarkan, sebagaimana kita ketahui ada golongan yang pertama masuk Islam atau kita kenal dengan Ashabiqunal Awwalun. Golongan pertama ini dibina dengan intens oleh Rasul dalam rangka menguatkan fondasi terdalam dan paling bawah dari bangunan Islam. Bisa kita cermati sirah nabawiyah, Rasul mendidik Sahabat ini selama 10 tahun, atau hampir setengah dari masa kenabian beliau, yakni 23 tahun. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul. LDK pun akan melakukan hal yang sama, dengan tentunya waktu yang harus lebih cepat, karena kondisi dakwah kampus yang relatif singkat.Kaderisasi yang dilakukan pada kader inti ini bersifat khusus dan terbatas, sehingga betul-betul segala yang dibutuhkan untuk dakwah kedepannya diharapkan bisa dimiliki oleh kader inti ini.
Hal –hal apakah yang harus dimilki ? dalam hal ini ada 3 kebutuhan utama yang perlu dimiliki.
1. Kepribadian seorang Muslimkepribadian ini meliputi karakter-karakter yang diperlukan seseorang dalam kehidupannya agar ia bisa menjalankan Islam dan mengajarkannya. Seorang kader inti harus memiliki aqidah yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang baik, tubuh yang sehat, kemampuan menghasilkan atau kuat secara ekonomi, pikiran yang intelek, bersungguh-sungguh dan tekun dalam segala hal, memiliki manajemen diri yang baik, disiplin akan waktu serta mempunyai paradigma untuk selalu bermanfaat bagi orang lain. Dengan adanya kepribadian ini diharapkan seorang kader inti bisa menjadi teladan, bisa menjadi guru dan diterima di kalangan masyarakat luas.
2. Kredibilitas dan Moralitas PemimpinIslam mendidik para umatnya untuk menjadi pemimpin bagi dirinya dan kalangannya. Dalam hal ini seorang kader inti, diharapkan bisa menjadi pemimpin dimanapun dia berada dalam rangka mengubah kondisi umat yang dipimpinnya menjadi lebih baik. Bukan untuk kekuasaan semata. Akan tetapi paradigma dakwah dan paradigma memberikan cahaya Islam di muka bumi harus terinternalisasi dengan baik di hati kader inti. Menjadi pemimpin adalah sebuah keniscayaan bagi seorang muslim. Sehingga dalam tahap ini seorang kader inti harus dididik bagaimana menjadi pemimimpin yang kuat dan bertanggung jawab. Seorang pemimpin yang bisa mengayomi seluruh umatnya, seorang pemimpin yang bisa menjadi ulama dan umara dalam waktu bersamaan.
3. Kemampuan khusus lainnyaSetiap manusia dilahirkan dengan potensi , minat , dan bakat yang berbeda. Ada seorang yang ahli dalam hal seni, ada seorang yang mahir berdagang atau saat ini kita kenal dengan entrepreneur, atau ada yang ahli dalam olahraga, dan sebagainya. Kemampuan khusus ini haruslah dikembangkan dengan bijak dan tepat, karena potensi seseorang jika dikembangkan akan jauh lebih cepat dan pesat perkembangannya. Seorang kader inti sebagaimana Rasul juga mendidik sahabatnya , juga memiliki kekhasan tersendiri. Sebutlah Ali bin Abi Thalib yang cerdas dan gemar menuntut ilmu, Umar bin Khattab yang ahli bermain pedang, Mushaf bin Umair yang menjadi pedagang sukses, dan sahabat lainya, yang memiliki potensi besar dan digunakan dengan baik dalam pemanfaatannya untuk kebutuhan dakwah. Seorang kader inti yang ahli dalam seni, bisa jadi dikembangkan dan bisa menjadi kekuatan dalam mengemas dakwah yang lebih komunikatif, seorang yang gemar berolahraga dikembangkan potensinya dalam rangka untuk sebagai duta dakwah diantara para masyarakat yang gemar berolahraga, seorang yang gemar berbisnis, didukung aktifitas bisnisnya agar mampu mendorong perkembangan dakwah dengan kekuatan yang dimiliki.Pendidikan kader inti ini menjadi tahapan pertama dan menjadi fondasi yang akan menopang agenda dakwah kedepannya. Sehingga perlu dicermati dan ditelaah juga berapa banyak kader inti yang akan ada dan dibina.Pembinaan ini juga harus komprehensif dengan waktu yang tepat. Dengan harapan bisa menjadi core dalam membangun basis massa simpatisan.
Tahap Kedua : membangun basis massa
Setelah terbentuk kader inti , dakwah akan masuk di tahapan selanjutnya, yaitu membangun basis massa. Seringkali kita kenal istilah simpatisan, kurang lebih seperti itu yang akan kita bangun, akan tetapi tidak sekedar massa yang hanya mengatakan mendukung, akan tetapi massa yang senantiasa mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh kita. Tujuan dari membangun massa ini adalah memperkenalkan Islam, dan menjadikan Islam sebagai way of life. Islam yang komprehensif dan menjadi solusi dalam kehidupan.
Ada dua metode utama dalam memperkenalkan Islam ini.
1. Dakwah dengan melayani
Menilik sirah nabawiyah, proses yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah menjadikan beliau Al Amin setelah itu mengangkatnya sebagai Rasul. Dalam hal ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa Rasul telah sukses melayani kota mekah sehingga beliau diberi gelar tersebut barulah beliau berdakwah, pelayanan dahulu baru dakwah. Memberikan apa yang umat butuhkan, memang butuh kita sadari bahwa kebutuhan umat sangat variatif, akan tetapi justru di situlah seni bagaimana kita bisa membuktikan bahwa Islam bisa sebagai solusi dalam segala permasalahan yang ada. Jika kita membicarakan dakwah kampus, maka yang kita berikan haruslah sesuai dengan kebutuhan, sebutlah menyediakan informasi tempat tinggal yang murah dan nyaman, memberikan pelayanan fotokopi buku atau bahkan menyediakan buku kuliah dan catatan kuliah, menyediakan tempat bertanya terkait Islam dan syariatnya, memberikan informasi dalam bentuk tulisan, booklet tentang kampus, kota , dan lain sebagainya. Pelayanan ini bisa sangat variatif pula bentuknya sehingga semakin banyak yang memikirkan ini akan semakin banyak varian metode dakwah yang bisa digunakan.
2. Dakwah dengan memimpin
Jika konsep dakwah sebelumnya dengan tipikal menyentuh grass root. Dakwah dengan memimpin adalah pendekatan yang lebih struktural. Walau sebenarnya tidak sekaku itu dalam pelaksanaanya. Dengan memimpin dalam sebuah kelompok, mulai dari kelompok kecil seperti ketua kelompok tugas, ketua kelas, ketua lomba riset hingga ketua kelompok yang lebih besar seperti ketua himpunan mahasiswa, ketua panitia dan sebagainya. Dengan memimpin ini seorang kader bisa menunjukkan bagaimana etos kerja yang dimilkinya bisa membawa kelompok tersebut kearah keberhasilan dan kearah lebih baik. Dalam memimpin ini seorang kader juga bisa berdakwah secara kecil-kecilan dan menanamkan kultur Islam di dalam kelompok. Seperti membiasakan shalat tepat waktu, memulai segala sesuatu dengan niat dan do’a, membiasakan berdo’a kepada Allah dalam setiap keadaan, dan memberikan sebuah nilai-nilai lainnya kepada objek dakwah. Sehingga timbul personal trust seseorang kepada kita , dan menilai bahwa kader kita adalah seseorang yang kuat dan bertanggung jawab, serta mulai meyakini bahwa pola hidup atau way of life yang dilakukan dan dianut oleh kader kita adalah sebuah pemahaman yang baik. Harapan yang bisa timbul adalah kedepannya ada kepercayaan yang ada di masyarakat, dan ketika kader kita menyampaikan risalah Islam, tidak terjadi penolakan diantara masyarakat atau bisa dikatakan objek dakwah kita menerima apa yang akan kita sampaikan.Setelah menjalani dua varian metode ini, dakwah ini juga butuh sebuah wadah yang bisa menampung simpatisan ini untuk mengikuti pembinaan dan menjadi bagian dari massa kita juga. Wadah ini diharapkan bisa menjadi media yang tepat dalam mengembangkan potensi simpatisan ini agar selanjutnya bisa menjadi kader dakwah pula. Sistem permentoringan atau dalam istilah lain kita kenal dengan usrah atau liqo’ atau halaqoh menjadi wadah yang sangat tepat untuk menampung dan membina para objek dakwah ini. Mentoring adalah proses transfer nilai antara mentor dan binaanya. Dalam proses mentoring ini seorang mentor diharapkan bisa membina 7-10 adik mentor atau binaanya dan memberikan ilmu serta pemikiran yang ada dalam rangka membuat frame berpikir yang Islami.
Proses mentoring ini tidak hanya sampai pada tahapan memberikan ilmu, akan tetapi lebih lanjut, mentoring ini bisa menjadi sebuah keluarga kecil bagi para anggotanya. Oleh karena itu makan seorang mentor diharapkan bisa memilki beberapa fungsi , antara lain :
a. Guru, seorang guru yang memberikan ilmu kepada muridnya
b. Pemimpin, seorang pemimpin yang bisa mengarahkan binaanya menuju masa depan yang sesuai dengan koridor yang benar
c. Kakak/Sahabat, sebagai tempat mencurahkan isi hati dikala susah dan butuh bantuan
d. Da’i, dimana seorang mentor tidak hanya memberikan ilmu, akan tetapi juga menyiapkan binaanya untuk menjadi calon mentor di masa yang akan datang
Proses dalam mentoring ini bisa dengan mudah terus bertambah, dan bercabang hingga tidak terbatas, kader inti yang telah dibina sebelumnya sebisa mungkin menjadi mentor utama, dan diharapkan bisa mengembangkan cabang dan ranting kelompok mentoringnya hingga tak terbatas. Disinilah bagaimana kita akan menguatkan basis massa, basis massa yang kuat akan menopang dakwah ini dan memudahkan langkah kita untuk mebuat gerakan dakwah kita lebih terbuka dan masif.
Tahap ketiga : membangun basis institusi
Pada tahap ini dakwah yang dilakukan di kampus sudah mulai terlembagakan secara formal dan wajar dalam sebuah instansi dakwah bernama Lembaga Dakwah Kampus ( LDK ). LDK disini dibangun atas kebutuhan dan tuntutan dari basis massa yang ada, karena bagaimana pun sekelompok orang atau komunitas yang mempunyai tujuan perlu dilembagakan secara formal agar gerak dakwah menjadi lebih mudah dan legal. Perlu dipahami bahwa dengan mengikuti tahapan yang ada, pembangunan LDK ini menjadi lebih kepada kebutuhan alamiah ketimbang memaksakan pembangunan LDK.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai melegalkan dan mendirikan LDK ini.
a. Basis Massa yang SetiaDalam membuat sebuah lembaga di kampus, biasanya memerlukan quota minimal untuk mendirikannya. Quota minimal ini selain untuk memenuhi syarat birokrasi , juga untuk memastikan agar regenerasi dakwah yang ada dapat berjalan. Keberadaan basis massa ini diharapkan terdiri dari berbagai angkatan yang masih ada di kampus. Selanjutnya basis massa inilah yang akan menjadi bangunan yang kokoh dalam mengembangkan LDK di masa yang akan datang.
b. Birokrasi Kampus yang MendukungPerlu dipahami bahwa keberadaan LDK tidak bisa terlepas dari kampus dan tata tertib serta birokrasi yang ada di dalamnya. Pendekatan personal ke pihak rektorat, dosen, dan birokrasi kampus lainnya adalah sebuah tuntutan yang perlu kita penuhi agar proses legalisasi ini bisa berjalan mulus. Pendekatan ini dilakukan sejak kita mempunyai basis massa, agar ketika jumlah massa yang dimiliki cukup, pendirian LDK menjadi lebih mudah.
c. Bentuk Lembaga Dakwah KampusMenurut pengamatan saya ada beberapa bentuk yang bisa di ajukan sebagai wadah legal formal LDK.
Bentuk LDK yang pernah ada antara lain.
Pertama, LDK sebagai unit kegiatan mahasiswa, dimana LDK sebagai unit kerohanian, ini adalah bentuk ideal dan paling diharapkan bisa terbentuk.
Kedua , LDK dengan bentuk Dewan kesejahteraan Masjid, bentuk LDK seperti ini, jika ternyata sudah ada LDK lain di kampus, atau pihak birokrasi ternyata tidak setuju dengan adanya LDK.
Ketiga , LDK berada di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ), LDK ini berada di bawah departemen kerohanian di BEM.
Keempat, Jika ternyata sudah ada LDK lain yang kuat, pergerakan dakwah ini bisa dengan membangun basis lembaga dakwah di Fakultas, dengan bentuk LDF, perlu disadari bahwa massa real yang ada kampus berada di fakultas, dan dengan adanya lembaga di fakultas ini daya rangkul kader kita akan lebih optimal.Kelima, Jika ternyata, di kampus sudah ada LDK lain, yang mungkin kurang begitu aktif, dan pihak birokrasi tidak mengizinkan adanya LDK lagi, maka proses infiltrasi ke LDK yang sudah ada menjadi pilihan. Dengan basis massa yang sudah kuat dan setia, kader kita bisa saja secara bertahap mengisi pos-pos yang ada di LDK tersebut, hingga suatu saat ketua LDK beserta jajaran tim intinya adalah kader kita yang punya pemikiran dan gerak dakwah yang sesuai, memang butuh waktu lama akan tetapi, pola ini akan lebih “cantik” dan “apik”.
Setelah Lembaga ini terbentuk perlu dipenuhi beberapa syarat kelengkapan lembaga agar fungsi lembaga dakwah ini bisa optimal. Kelengkapan ini antara lain.
Pertama, Adanya tata organisasi yang sesuai, adanya ketua,sekretaris,bendahara, dan ketua departemen . Untuk LDK mula, departemen yang dibutuhkan antara lain, departemen kaderisasi, departemen syiar dan pelayanan kampus, serta departemen dana. Tiga departemen ini bisa dikatakan kebutuhan dasar sebuah LDK. Dengan pertimbangan jumlah SDM yang terbatas, adanya tiga departemen ini seharusnya bisa menjalankan fungsi LDK dengan baik. Dalam perkembangannya, sebuah LDK diharapkan bisa memenuhi beberapa fungsi lainnya yang menjadi fungsi pokok ( sektor dakwah ) dan diturunkan dalam bentuk departemen, yakni :
a. Sektor Internal ( kaderisasi, mentoring, rumah tangga )
b. Sektor An nisaa / Kemuslimahan
c. Sektor Syiar dan Pelayanan Kampus ( media, event )
d. Sektor Keuangan
e. Sektor Jaringan ( Humas )
f. Sektor Akademik dan Profesig. Sektor Kesekretariatan ( administrasi, Litbang )
Tujuh sektor ini adalah representatif dari bentuk serta fungsi yang harus dipenuhi LDK dalam keadaan ideal. Memang butuh waktu dalam membangun LDK hingga tahap ini, akan tetapi bisa saja dalam proses perkembangan LDK , dua fungsi bisa digabung dalam satu departemen. Tergantung dari kapasitas dan kuantitas kader yang ada.Kedua , Diperlukannya sebuah tata nilai dan tata hukum atau pedoman dakwah yang diberlakukan di sebuah organisasi termasuk LDK. Kebutuhan pedoman dakwah ini, antara lain Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Visi dan Misi serta perangkat sederhana lainnya yang bisa membuat kader kita terarah dalam menjalankan gerak dakwahnya. Seiring waktu, sebuah LDK juga perlu memiliki pedoman dakwah yang lebih advance, ada beberapa contoh disini, Saudara kita di SALAM UI mempunyai Manajemen Mutu SALAM UI (MMS UI), dimana di dalamnya terdapat berbagai aturan dan norma serta standarisasi yang digunakan dalam pengelolaan LDK. Kawan-kawan di UNDIP, memiliki sebuah komitmen bersama antara LDK dan LDF sehingga gerak dakwah LDK dan LDF menjadi sinergis, di GAMAIS ITB, kami memiliki Pedoman Lembaga Dakwah Kampus GAMAIS ITB ( PLDK GAMAIS ITB ), dimana di dalam nya terdapat blue print GAMAIS ITB 2007-2013, Rencana Strategis Jangka Panjang 2008-2010,dan Panduan Fiqih Praktis Aktifis Dakwah. Berbagai bentuk yang ada disesuaikan tergantung kebutuhan dari LDK, semakin besar LDK, semakin detail pula aturan yang ada, karena dalam tahapan kemandirian LDK, sistem lah yang akan dibangun, karena dengan sistem yang kuat, akan menghasilkan kader yang kompeten pula di masa yang akan datang.Ketiga, Adanya mekanisme kaderisasi berkelanjutan bagi kadernya. LDK adalah lembaga kaderisasi, sehingga fungsi kaderisasi atau membina kader menjadi fungsi utama, dan harus senantiasa menjadi dinamo yang tidak kenal henti. Sebuah lembaga yang baik haruslah memberikan kemanfaatan bagi kadernya. Meningkatkan kapasitas serta keilmuan yang bisa menunjang aktifitas kader di LDK maupun di kehidupan sehari-hari. Ini menjadi syarat yang mutlak untuk memastikan sistem regenerasi LDK ini bisa berkelanjutan dan membuat dakwah kita di kampus bisa bertahan lama.
Tahap Keempat : Membangun bangunan kampus secara keseluruhan dengan konsep
IslamLegalitas LDK yang ada memudahkan gerak dakwah kita menjadi lebih dinamis dan bebas. Kekuatan formal lembaga ini memberikan banyak kemudahan bagi kita untuk berbuat lebih di kampus. Pada tahap keempat ini varian metode dan objek dakwah semakin luas, dan bisa dikatakan tidak terbatas, semua tergantung manajemen kreatiftas dan inovasi dari kader LDK. Lingkup dakwah pertama yang harus dipenuhi adalah civitas akademika di kampus kita. Selanjutanya bisa meningkat menjadi lingkup Kota lalu nasional, dan Internasional. Pada lingkup civitas akademika ini ada beberapa stakeholder yang bisa kita lakukan pendekatan dakwah.Mahasiswa, objek utama dalam dakwah kampus kita, ketika lembaga sudah ada, metode dakwah bisa kian variaif. Pembuatan event syiar, seperti ta’lim, tabligh, outbound, kajian, olahraga bareng atau mungkin mabit. Media LDK juga bisa semakin terbuka, seperti pamflet, poster, spanduk, baligo, atau perangkat multimedia lainnya. Dengan adanya lembaga yang legal, agenda syiar pun seharusnya akan mendapat respons lebih dari massa kampus. Akan tetapi walaupun sudah ada lembaga yang formal, metode dakwah dengan pelayanan, dakwah dengan memimpin serta wadah mentoring yang ada harus tetap dijalankan. Karena ini merupakan metode klasik yang masih bisa digunakan sampai kapanpun.Dosen , dakwah ke dosen butuh pendekatan yang lebih persuasif, cara dakwah ke dosen bukan dengan menceramahinya akan tetapi dengan memberikan kesempatan kepada beliau untuk mengisi di acara-acara LDK sesuai dengan kompetensinya atau melibatkan dosen dalam kegiatan seperti sebagai penasihat atau tempat konsultasi. Selain itu memberikan sedikit kenang-kenangan kepada dosen, seperti buku, bisa menjadi media dakwah yang tepat untuk dosen, karena dosen biasanya gemar membaca. Dengan adanya keterlibatan ini, dosen akan mempunyai sense of belonging terhadap LDK dan akan lebih peduli terhadap gerak dakwah kita dan LDK kita.Birokrasi kampus, pendekatan ke birokrasi kampus hampir sama dengan pendekatan ke dosen. Akan tetapi bisa ditambah dengan silahturahim rutin dalam rangka meningkatkan kedekatan dan kepercayaan satu sama lain. Dengan kedekatan dan kepercayaan ini, gerak dakwah kita akan lebih di dukung dan bisa lebih cepat berkembang.Karyawan Kampus, karyawan dalam hal ini ada elemen administrasi kampus, satpam, penjaga kantin, merupakan bagian dari kampus yang perlu kita dakwahi. Keteladanan kita, budi pekerti serta akhlak yang baik serta dikenal sebagai mahasiswa yang bermoral menjadi metode dakwah yang bisa digunakan, dukungan dari karyawan kampus ini biasanya juga akan mendukung dakwah secara umum. Karena jumlah mereka yang banyak dan punya peran di kampus. Selain itu, pengadaan ta’lim khusus karyawan atau mungkin memberikan bingkisan untuk mereka di momen tertentu bisa menjadikan kedekatan kita dengan mereka lebih erat.Pengamatan saya menilai tidak ada metode dakwah yang terbaik diantara metode dakwah di berbagai kampus, yang ada adalah metode dakwah yang tepat. Setiap kampus mempunyai kekhasan tersendiri, dan menjadi tanggung jawab bagi kita untuk bisa mengformulasikan metode dakwah yang paling tepat untuk kampus kita. Berpegang pada tahapan ini, akan sangat membantu paradigma berpikir kita dalam mengembangkan Lembaga Dakwah Kampus.Tulisan ini ditujukan untuk semua aktifis dakwah di IndonesiaTerutama untuk saudara ku yang sedang berjuang membangun LDKUntuk saudaraku yang sedang berjuang menguatkan LDKUntuk saudaraku yang akan mempercepat pertumbuhan LDK di wilayahnyaDari LDK mula, LDK muda, LDK madya, dan hingga LDK mandiri
Ditulis olehRidwansyah yusuf achmad
KepalaLDKGAMAISITB
http://ridwansyahyusuf.blogspot.com
yusuf_ahdian@yahoo.co.id
ridwansyahyusuf@gamais.itb.ac.id

Maret 14, 2009

Orang-orang Romantis

Qais sebenarnya tidak harus bunuh diri. Hidup tetap bisa dilanjutkan tanpa Layla. Tapi itulah masalahnya. Ia tidak sanggup. Ia menyerah. Hidup tidak lagi berarti baginya tanpa layla. Ia memang tidak minum racun. Atau gantung diri. Atau memutus urat nadinya. Tapi ia membiarkan dirinya tenggelam dalam duka sampai napas berakhir. Tidak bunuh diri. Tapi jalannya seperti itu.

Orang-orang romantis selalu begitu : rapuh. Bukan karena romantisme mengharuskan mereka rapuh. Tapi di dalam jiwa mereka ada bias besar. Mereka punya jiwa yang halus. Tapi kehalusan itu berbaur dengan kelemahan. Dan itu bukan kombinasi yang bagus. Sebab batasnya jadi kabur. Kehalusan dan kelemahan jadi tampak sama. Qais lelaki yang halus. Sekaligus lemah.
Kombinasi begini banyak membuat orang-orang romantis jadi sangat rapuh. Apalagi saat-saat menghadapi badai kehidupan. Misalnya ketika mereka harus berpisah untuk sebuah pertempuran. Maka cinta dan perang selalu hadir sebagai momen paling melankolik bagi orang-orang romantis. Mengerikan. Tapi tak terhindarkan. Berdarah-darah. Tapi tak terelakkan. Itu dunia orang-orang jahat. Dan orang-orang romantis datang kesana sebagai korban.

Begitu ruang kehidupan direduksi hanya ke dalam kehidupan mereka berdua dunia tampak sangat buruk dengan perang. Tapi kehidupan punya jalannya sendiri. Ada kaidah yang mengaturnya. Dan perang adalah niscaya dalam aturan itu. Maka terbentanglah medan konflik yang rumit dalam batin mereka. Dan orang-orang romantis yang rapuh itu selalu kalah. Itu sebabnya Allah mengancam orang-orang beriman : kalau mereka mencintai istri-istri mereka lebih dari cinta mereka pada jihad, maka Allah pasti punya urusan dengan mereka.

Tapi itulah persoalan inti dalam ruang cinta jiwa. Jika cinta jiwa ini berdiri sendiri, dilepas sama sekali dari misi yang lebih besar, maka jalannya memang biasanya kesana : romantisme biasanya mengharuskan mereka mereduksi kehidupan hanya ke dalam ruang kehidupan mereka berdua saja. Karena di sana dunia seluruhnya hanya damai. Di sana mereka bisa menyambunyikan kerapuhan atas nama kehalusan dan kelembitan jiwa. Itu sebabnya cinta jiwa selalu membutuhkan pelurusan dan pemaknaan dengan menyatukannya dengan cinta misi. Dari situ cinta jiwa menemukan keterahan dan juga sumber energi. Dan hanya itu yang memungkinkan romantisme dikombinasi dengan kekuatan jiwa.

Maka orang-orang romantis itu tetap dalam kehalusan jiwanya sebagai pecinta, tapi dengan kekuatan jiwa yang tidak memungkinkan mereka jadi korban karena rapuh.
Ketika kabar syahidnya syekh Abdullah Azzam disampaikan kepada istri beliau, janda itu hanya menjawab enteng, Alhamdulillah, sekarang dia mungkin sudah bersenang-senang dengan para bidadari…
By Ust Anismatta

seperti Tarian Burung camar

Tulisan yang hidup adalah senjata penting untuk menaklukkan minat pembaca di tengah persaingan antar media komunikasi yang kian ketat. Mereka dikangeni karena berjiwa — personal, memiliki sudut pandang yang unik dan cerdas, serta penuh vitalitas. Tulisan yang baik tak ubahnya seperti tarian burung camar di sebuah teluk: ekonomis dalam gerak, tangkas dengan kejutan, simple dan elok.Tulisan yang baik adalah hasil ramuan ketrampilan (reporter) menggali bahan penting di lapangan dan kemampuan (redaktur) menuliskannya secara hidup.

TUJUH ELEMEN

Apapun subyeknya, setiap karya jurnalistik yang bagus memiliki setidaknya tujuh unsur.
1.InformasiAdalah informasi, bukan bahasa, yang merupakan batu bata penyusun sebuah tulisan yang efektif. ”Prosa adalah arsitektur, bukan dekorasi interior,” kata Ernest Hemingway. Untuk bisa menulis prosa yang efektif, penulis pertama-tama harus mengumpulkan kepingan informasi serta detil konkret yang spesifik dan akurat — bukan kecanggihan retorika atau pernik-pernik bahasa.
2.Signifikansi
Tulisan yang baik memiliki dampak pada pembaca. Dia mengingatkan pembaca pada sesuatu yang mengancam kehidupan mereka, kesehatan, kemakmuran maupun kesadaran mereka akan nilai-nilai. Dia memberikan informasi yang ingin dan penting diketahui pembaca. Serta meletakkan informasi itu dalam sebuah perspektif yang berdimensi: mengisahkan apa yang telah, sedang dan akan terjadi.
3.FokusTulisan yang sukses biasanya justru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus. ”Less is more,” lagi-lagi kata Hemingway. Umumnya tulisan yang baik hanya mengatakan satu hal. Mereka mengisahkan seorang serdadu atau seorang korban, bukan pertempuran. Memperbincangkan sebuah person, sebuah kehidupan, bukan sebuah kelompok sosio-ekonomi.”Don’t write about Man, write about a man,” kata Elwyn Brooks White, seorang humoris Amerika.
4.KonteksTulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan kemana mengalir, seberapa jauh dampaknya dan seberapa tipikal. Penulis yang tak terlalu piawai akan menyajikan konteks dalam sebuah kapsul besar secara sekaligus, sehingga sulit dicerna. Penulis yang lebih lihai menggelombangkan konteks ke seluruh cerita.
5.WajahManusia suka membaca tulisan tentang manusia lainnya. Jurnalisme menyajikan gagasan dan peristiwa — trend sosial, penemuan ilmiah, opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis internasional, tragedi kemanusiaan — dengan memperkenalkan pembaca kepada orang-orang yang menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Atau dengan menghadirkan orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan dan peristiwa itu.
Tulisan akan efektif jika penulisnya mampu mengambil jarak dan membiarkan pembacanya bertemu, berkenalan serta mendengar sendiri gagasan/informasi/perasaan dari manusia-manusia di dalamnya.”Don’t say the old lady screamed — bring her on and let her scream,” kata Mark Twain, jurnalis dan novelis pengarang The Adventure of Tom Sawyer.
6.BentukTulisan yang efektif memiliki sebuah bentuk yang mengandung dan –sekaligus — mengungkapkan cerita. Umumnya berbentuk narasi. Dan sebuah narasi bakal sukses jika memiliki semua informasi yang dibutuhkan pembacanya dan jika ceritanya bisa diungkapkan dalam pola kronologis aksi-reaksi. Penulis harus kreatif untuk menyusun sebuah bentuk yang memungkinkan pembacanya memiliki kesan komplet yang memuaskan, perasaan bahwa segala yang ada dalam tulisan mengalir ke arah konklusi yang tak terhindarkan.
7.SuaraKita tak boleh lupa, bahkan dalam abad komunikasi massa seperti sekarang kegiatan membaca tetap saja bersifat pribadi: seorang penulis bertutur kepada seorang pembaca. Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada pembacanya. Majalah/koran yang baik tak ubahnya seperti pendongeng yang memukau. Dan penulis yang baik mampu menghadirkan warna suara yang konsisten ke seluruh cerita, tapi menganekaragamkan volume dan ritme untuk memberi tekanan pada makna.Secara ringkas, tulisan yang baik mengandung informasi menarik dan berjiwa. Menarik karena penting, terfokus dan berdimensi. Serta berjiwa, karena berwajah, berbentuk dan bersuara.

TULISAN YANG BURUK: TUJUH KEGAGALAN

Gagal menekankan segala yang penting — seringkali karena gagal meyakinkan bahwa kita memahami informasi yang kita tulis.
Gagal menghadirkan fakta-fakta yang mendukung.
Gagal memerangi kejemuan pembaca. Terlalu banyak klise, hal-hal yang umum. Tak ada informasi spesifik yang dibutuhkan pembaca.
Gagal mengorganisasikan tulisan secara baik — organisasi kalimat maupun keseluruhan cerita.
Gagal mempraktekkan tata bahasa secara baik; salah membubuhkan tanda baca dan salah menuliskan ejaan.
Gagal menulis secara balans, sebuah dosa yang biasanya merupakan akibat ketidakpercayaan kepada pembaca, atau keengganan untuk membiarkan fakta-fakta yang ada mengalirkan cerita sendiri tanpa restu dari persepsi penulis tentang arah cerita yang benar. Dengan kata lain: menggurui pembaca, elitis.
Semua kegagalan itu bermuara pada kegagalan untuk mengkaitkan diri dengan pembaca. Banyak tulisan akan lebih baik — dan banyak tulisan yang dianggap sulit akan menjadi lebih mudah — jika kita ingat bahwa kita tidak sedang menulis sebuah novel besar. Kita hanya mencoba menyalurkan sesuatu kepada mereka yang telah membeli koran kita.
Menulis untuk Pembaca
1.Datanglah dengan “sesuatu” sebelum menulis sebuah berita. Jika Anda tak bisa menuliskan“sesuatu” itu, Anda tidak punya gagasan, apalagi berita.
2.Tulislah sedemikian sehingga mudah dimengerti, dengan Bahasa Indonesia yang sederhana. Kata-kata sederhana lebih digdaya. Hindari kata-kata asing, ilmiah, atau jargon.Jangan katakan: “Prosedur alternatif untuk merealisasikan objektif ini harus dipetakan”.Tulislah: “Kita memerlukan cara baru untuk melakukannya.”
3. Tulisan yang mudah dibaca lebih sulit membuatnya. Jika bisa, buatlah kata-kata Anda bernyanyi dan menari. Jika tidak bisa, cukup membuatnya jadi jelas. Katakan pada diri-sendiri setiap hari: Anda tak perlu memberi kesan menguasai bahasa yang indah serta mendayu-dayu.
4. Gambarkan, bukan katakan. Tulislah sehingga pembaca akan mengatakan: “Saya merasa seperti benar-benar melihat apa yang Anda tulis”. Visualisasikan setiap adegan, tunjukkan pada mereka apa saja yang nampak dalam mata pikiran Anda. Penuhi kalimat dengan orang, tempat dan benda-benda, serta dengan detil yang cukup, tapi tidak terlampau banyak. (Jika perlu: tampilkan dalam bentuk foto).
5. Hindari memakai eufemisme dan kata-kata yang dipromosikan oleh kelompok kepentingan tertentu, termasuk pemerintah dan kalangan militer. “Diamankan” dalam banyak hal adalah “ditahan”; “harga yang disesuaikan” hampir selalu adalah “harga naik”; dan “Gerakan Pengacau Keamanan” adalah besar kemungkinan “pejuang hak-hak sipil”). Juga hindari kata seperti ini: kata “insan” dalam “insan pers” dan “insan film” (cukup: “wartawan” atau “artis”).
6. Jika Anda tak mampu menemukan cacat pada tulisan Anda sendiri, Anda bukan penulis. Sediakan waktu untuk menyunting sendiri apa yang telah ditulis. Sisi mudah dalam menulis adalah bahwa Anda tak perlu sempurna sejak awal — tidak seperti misalnya jika Anda dokter yang sedang melakukan bedah otak. Bahkan penulis kondang percaya bahwa tulisan yang baik adalah hasil penulisan ulang (re-writing).
7. Berita yang baik tidak memerlukan dekorasi. Hapus kata “amat” atau “sekali” setiap menemuinya. Hapus sebanyak mungkin kata sifat seperti “cantik” atau “hebat” atau “piawai” ketika melaporkan sebuah peristiwa. Anda bisa menulis tanpa mereka jika Anda punya kata kerja yang kuat.
8. “Less is more,” kata Ernest Hemingway. Jangan menulis dengan kata-kata panjang jika dengan yang pendek sudah cukup. Gunakan kata kerja aktif. Jangan ubah kata kerja menjadi kata benda yang buruk.
9. Tergila-gilalah pada akurasi. Jangan buat ketololan seperti salah menuliskan nama seseorang. Pembaca akan mengatakan: “Jika Anda ceroboh dengan hal-hal kecil, bagaimana kami bisa percaya Anda dengan hal-hal yang penting?” Maka teliti dan teliti ulang fakta Anda. Jika ragu, tinggalkan mereka.
10. Jika Anda tidak bisa memperlakukan fakta sebagai sesuatu yang sakral, jadilah penulis fiksi — bukan wartawan. Jangan pernah melaporkan gosip. Jangan merekayasa peristiwa. Dan jangan membedaki kutipan orang agar nampak lebih seksi. Keuntungannya sangat sedikit, harga yang harus dibayar sangat mahal.

Oleh: Farid Gaban

Succses With Shalat


“Dengan menggali dan merenungkan perintah shalat, kita akan menemukan banyak hikmah. Dalam buku ini penulis berusaha mengungkapkan hikmah shalat dari sudut pandang pencapaian kesuksesan. Buku ini sangat menarik untuk dibaca bagi siapa saja yang ingin mencapai kesuksesan” (Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag. – Anggota Komisi Fatwa MUI).


“Ingin hidup sukses, tenang, stabil, tahan banting, dan bahagia lahir-batin? Saya yakin, shalatlah kuncinya! Buku ini mengupas shalat sebagai ‘Sekolah Kesuksesan’ terhebat. Kita semua, insya Allah, mendapat manfaat setelah membaca buku karya Saudara Salman ar-Raisy ini” (Prof. Dr. H.M. Amien Rais, MA – Ketua MPR periode 1999-2004).


“Subhanallah, buku yang luar biasa. Menyadarkan kita bahwa mestinya dengan shalat kita menjadi hebat. Ternyata shalat bisa menjadi satu perguruan tinggi, di mana bagian-bagian gerakan dan bacaannya menjadi fakultas tersendiri. Jangan lewatkan buku ini untuk Anda miliki dan Anda nikmati” (Cahyadi Takariawan; penulis buku Yang Tegar Di Jalan Dakwah dan Di Jalan Dakwah Aku Menikah).


“Ringan, tetapi inspiratif, mampu ‘mengurai’ kejumudan kita dalam berislam” (Drs. H. Hasyim Abdullah, MM – Ketua Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia).


“Subhanallah, inilah buku dari sedikit buku yang mengurai berjuta hikmah yang terkandung dalam shalat! Diracik dengan gaya bertutur yang khas, dibumbui banyak contoh inspiratif dan aplikatif yang distandardisasi akidah Islam” (Ir. M. Karebet Widjajakusuma – Direktur SEM Institute; trainer dan konsultan Metanoiac; penulis buku motivasi dan bisnis islami).


“Shalat adalah tiang agama, cahaya keimanan, dan obat penawar hati serta solusi persoalan. Tulisan Saudara Salman ar-Raisy patut dibaca agar dapat membawa kita mencapai kesuksesan dunia dan akhirat” (M. Suyanto, M.M., Ph.D. – kolomnis Republika; Direktur Primagama Group).


“Buku yang rinci mengupas makna wudhu, azan, serta gerakan dan bacaan shalat. Saran saya, baca buku ini! Insya Allah kita bisa mengambil pelajaran untuk dipraktikkan dalam rangka mendapat kesuksesan dunia dan akhirat” (Hj. Noor Liesnani Pamella – Owner dan General Manager Pamella Group).“Goresan pena Salman ... menguak tabir yang luar biasa!” (Moh. Khairuddin; Ph.D. – Candidate University Technology Malaysia)


a. Judul Buku : Success With Shalat

b. Pengarang : Salman Ar-Raisy

c. Penerbit : Pro You (Kelompok Penerbit Pro-U Media)

d. Harga : Rp. 30.000,-e. ISBN : 979-166612-1

f. EAN : 978-979-1-666-121

g. Kategori Buku: Dakwahh. Tahun Terbit : 2008 (buku baru)

Madrasah Jiwa Perindu syurga


Kemuliaan manusia dalam pandangan Allah tidaklah diukur berdasarkan postur tubuh yang sempurna, harta yang banyak, keturunan yang baik, pangkat yang tinggi dan kekuasaan yang luas di dunia, namun ditentukan oleh kemuliaan jiwa yang menghuni raganya. Jiwa yang bersinar karena cahaya iman dalam dada. Jiwa yang semangatnya senantiasa tetap membara dan sanggup memberikan apapun yang terbaik untuk-Nya. Jiwa yang merindukan surga karena disitu ia akan berkumpul bersama para kekasih-Nya.Namun jiwa kita sering kali terlena dan tergoda oleh keindahan dunia. Berkecimpung dengan berbagai urusan dunia acap kali menjadikan kita lupa dengan kewajiban kita sebagai seorang hamba. Iman dan semangat juangpun terkadang ikut melemah tatkala sering diterpa dengan berbagai cobaan hidup. Disaat-saat seprti inilah jiwa kita membutuhkan madrasah untuk penyegar, penjaga, dan pemelihara iman agar senantiasa istiqomah di jalan-Nya.a. Judul Buku : Madrasah Jiwa Perindu Surgab. Pengarang : Mas Udik Abdullahc. Penerbit : Pro-U Mediad. Harga : Rp. 30.000,-e. ISBN : 979-25-1927-0f. Kategori Buku: Dakwahg. Tahun Terbit : 2006

Never Ending Succes


Kesuksesan adalah kebahagiaan.. itulah kuncinya. Orang dikatakan sukses apabila dia bahagia. Sukses sejati adalah sukses tanpa batas. Sukses yang bahagianya benar-benar beda. Bahagianya kekal abadi, tak dibatasi oleh sempitnya ruang dan pendeknya waktu kehidupan. Tak hanya yang kelihatan oleh mata saja tapi adalah yang merasuk dalam inti hati. Nikmatnya terasa di dunia dan akan berlanjut terus hingga di surga. Itulah sukses tanpa batas, bahagianya tak terhenti, tak bertepi, dan tak berakhir. Pohon dengan segala kSebatang pohon dengan segala kekhasannya memberi inspirasi dahsyat sekaligus menjadi The Best Trainer dalam buku ini. Dengan kekuatan yang luar biasa dari dirinya akan memberi motivasi anda melejitkan potensi diri anda untuk meraih sukses tanpa batas. Spirit yang berbeda dan akan selalu terjaga kobarannya. Karena dimanapun dan kapanpun anda berada insya Allah akan selalu menemui the best trainer ini. Inilah yang disebut sebagai motivasi efektif melejitkan potensi diri.Selamat menjelajah dunia baru! Sudah saatnya anda menikmati kebahagiaan yang berbeda setelahnya.


a. Judul Buku : Never Ending Success

b. Pengarang : Budi Hartonoc.

Penerbit : Penerbit Pro You (Kelompok Penerbit Pro-U Media)

d. Harga : Rp. 25.000,-e. ISBN : 979-25-1929-7

f. Kategori Buku: Motivasi

g. Tahun Terbit : 2007

Bikin Belajar Selezat Coklat


Belajar kok selezat cokelat? Apanya yang lezat? Yang namanya belajar, tuh: butuh baca semua buku meski mata udah nggak kuat, butuh bangun semalaman biar semua bahan ingat, butuh latihan semua soal meski abang bakso lewat, yang jelas, pasti terasa BERAAATT!! (apalagi dibandingi sama lalat...). kalo males, bakal kuwalat! Ngerjain pe-er telat? Bisa kena damprat! Belajar TERUS? MANA KUAAT!
Hehe...belum tahu dia! Yang namanya belajar itu bisa bikin kita keranjingan. Yang tadinya beban, malah bisa ketagihan. Yang dulunya memuakkan, sekarang jadi kesayangan. Yang dulunya bikin muntah, kali ini bikin hidup jadi indah. Males nggak sudi singgah; tiap hari pengenanya sekolah. Ya maklum aza, udah jatuh cinta! Belajar? Rasanya jadi lezat, kaya’ cokelat!!So, buku ini hadir untuk ngebantu kamu yang pengena bikin belajar serasa menghirup udara segar. Biar belajar nggak bikin kamu terkapar, tapi malah bikin kamu asyik mojok di kamar. Jatuh cinta ama belajar? Ya, wajar! Habis, lezat cokelatnya serasa menggelegar! Duarrrr

Resensi Buku Jalan Cinta Para Pejuang


Kutipan salah satu bab di dalam buku iniSergapan Rasa Memiliki


..milik nggendhong lali

..rasa memiliki membawa kelalaian-peribahasa Jawa-


Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.”Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!


”♥♥♥Cinta tak harus memiliki.

Dan sejatinya kita memang tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini. Salman mengajarkan kita untuk meraih kesadaran tinggi itu di tengah perasaan yang berkecamuk rumit; malu, kecewa, sedih, merasa salah memilih pengantar –untuk tidak mengatakan ’merasa dikhianati’-, merasa berada di tempat yang keliru, di negeri yang salah, dan seterusnya. Ini tak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar pada Salman. Tentang sebuah kesadaran yang kadang harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.Sergapan rasa memiliki terkadang sangat memabukkan..Rasa memiliki seringkali membawa kelalaian. Kata orang Jawa, ”Milik nggendhong lali”. Maka menjadi seorang manusia yang hakikatnya hamba adalah belajar untuk menikmati sesuatu yang bukan milik kita, sekaligus mempertahankan kesadaran bahwa kita hanya dipinjami. Inilah sulitnya. Tak seperti seorang tukang parkir yang hanya dititipi, kita diberi bekal oleh Allah untuk mengayakan nilai guna karuniaNya. Maka rasa memiliki kadang menjadi sulit ditepis..


Source: buku baru Salim A. Fillah : Jalan Cinta Para Pejuang/Gairah/Sergapan Rasa Memiliki, by Pro-U Media 2008, Harga Rp. 55.000,-